Rabu, 11 Juli 2012

perjuangan mengikuti paket A


                                         “PERJUANGAN MENGIKUTI UJIAN PAKET A”
Aswan

Pada suatu hari saya dan kawan-kawan akan pergi ke ladang Asia untuk pengambilan ujian nasional Paket A pada tanggal 11-13 November 2010.
Di pagi buta aku dan adiku Asma bersiap-siap menyiapkan keperluan selama tinggal di asia nanti, aku kemas segala macam barang dengan rapi dan teliti dari mulai yang terkecil seperti penghapus dan alat tulis yang lainya, baju ganti, obat-obatan dan makanan ringan secukupnya tidak lupa aku juga membawa nasi buat makan ketika sampai disana. Hari ini adalah tanggal 10 November 2010, saya dan kawan kawan di suruh oleh cikgu1 Dedy menunggu di sekolah dan berkumpul disana menunggu kereta yang akan membawa kami ke Asia. Jam 11.00 adalah waktu perjanjian kumpul kami di sekolah. Karena menurut rencana  cikgu Dedy, jam 11.30 kereta akan berangkat. Kami semua sudah berkumpul lengkap semuanya jam 11.00, kami semua berjumlah Sembilan orang, jadi sama cikgu Dedy berjumlah sepuluh orang. Aku, Asma, Julius Thomas, Dedy Karolus, Jusman Anuar, Juarna Asri, Emylia, Risna, Agus adalah pelajar yang akan mengikuti Ujian Paket A. Aku dan kawan-kawan sangat senang sekali karena bisa mengikuti ujian sehingga kami bisa melanjutkan kembali sekolah dan mendapatkan ijazah. Kami sangat bersemangat sekali pergi bersekolah dan belajar bersama guru-guru Indonesia. Selama ini Aku suka sekali memperhatikan sifat dan tingkah laku orang lain termasuk kawan-kawanku yang selalu bersemangat.
Nah, sekarang aku akan jelaskan bagaimana sifat-sifat kawanku di Fico yang pertama adalah Asma, dia adalah adik kandungku dia cantik dan baik. Dia beruntung sekali masih bisa sekolah dengan usia muda dan akhirnya bisa bersama-sama dalam satu kelas dengan ku. Selain sekolah di SMP Terbuka dia juga sekolah di Bandar Lahad Datu bersama-sama dengan  Julius dan Dedy. Mereka belajar di sekolah swasta yang biayanya sangat mahal dan mereka tinggal di asrama.  Adiku ini sangat pandai mengemas2, seperti merapikan rumah, baju-baju dan termasuk persiapan untuk ke asia. Namun dia mempunyai sifat kurang baik dia anaknya cengeng dan sangat kuat membebel3.
Amylia dia adalah kawanku yang spoting4, selalu tertawa dan getek5. Dia sealu ceria dan mudah akrab meski dia kadang bersifat kekanak-kanakan, celeda6 dan kadang lupa diri. Ketika tertawa dia selalu berlebih-lebihan dan bercandanya suka lupa diri. Dia memiliki rambut lurus dan pendek.
Juarna dia memiliki rambut panjang dan bergelombang karakternya berbeda dengan Emylia dia tidak terlalu banyak berbicara tetapi sangat kuat merajuk7. Dia merupakan anak yang cukup pintar, mudah memahami dalam pelajaran.
Dan yang terakhir dari yang perempuan adalah Risna dia sangat baik, memiliki sifat yang spoting dan mempunyai pemikiran fositif, maksudnya tidak negative thinking atau selalu berprasangka baik pada orang lain. Namun dia merupakan anak yang paling malas, cerewet dan selalu over ketika berbuat sesuatu. Sekarang dia melanjutkan sekolah di Kampung halaman yakni di Indonesia , sedangkan kami tetap bersekolah dan tinggal disini di Pontian Fico di CLC Asia Oil palm 2.
  Selain yang perempuan aku juga mempunyai kawan laki laki yang pertama adalah Julius dia seorang Kristen Katolik keturunan orang Nusa Tenggara Timur dia  orangnya lucu suka menghibur dan bercanda. Sehingga kami bisa tertawa bersama-sama. Sifat buruknya adalah suka menghina dan mengolok orang lain mulutnya celupar8 dan suka menceritakan kejelekan orang lain, ketika ia diolok oleh kawan-kawan suka diambil hati padahal hanya bercanda.
Jusman, dia seperti samseng9 dan memang suka berlagak seperti samseng, dia juga keras kepala tidak mau mendengar nasihat cikgu dan kawan-kawan, kalau berbicara sangat keras sehingga membuat bising10 dia juga berpenampilan degil dan selalu membantah kalau di ingatkan. Namun sebenarnya dia sangat baik hati dan selalu sayang sama mama nya.
Dedy merupakan anak keturunan NTT campuran Tana Toraja, dia lelaki yang paling tampan dianatara kami, dia pendiam , pemalu dan rendah diri. Namun kadang ia suka berbicara kotor, tidak mau bergaul dan terlihat sombong. Itulah karaktrer dan sifat-sifat kawan-kawanku, kami selalu kompak dan bersemangat dalam belajar.
Nah sedangkan aku, namaku Aswan aku adalah anak yang selalu ceria dan tertawa aku juga sangat spoting dan mau mendengarkan nasihat orang lain. Tapi aku juga suka jail dan mengerjai teman-temanku, kalau kawan-kawanku yang perempuan sedang pergi ke kedai aku suka membuka tas-tas mereka dan yang paling lucu adalah ketika orang sedang mandi aku suka melemparnya dengan telur dari atas sehingga terkena kepalanya ha….ha….. lucu kan?
Jam menunjukan pukul 11.30 kereta yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang, kami masih bercanda-canda dan mengobrol kesana-kemari. Kami masih bersabar menunggu datangnya kereta, cikgu Dedi terlihat menekan-nekan Handponnya berusaha menghubungi dreba11 kereta12. Kami mulai bosan menunggu dan kawan-kawan mulai merajuk karena kretanya belum datang. Cikgu Dedy berusaha menenangkan dan meminta kami untuk bersabar.
“cikgu..!!! mana ini kretanya lama sekali dorang* datang…!!!” kata si Julius sambil marah-marah.
“iya cikgu, kita sudah lama sekali ini menunggu, bosan lah cikgu…!!” sambung si Risna.
Lalu cikgu Dedi pun bercakap “ bersabarlah kalian, cikgu juga sudah berusaha menghubungi drebanya, tapi tidak dijawab. Mungkin dia sedang ada masalah” . cikgu Dedy berusaha menasihati kami dengan lembut dan sabar.
Jam pun terus berputar dengan lambat, kawan-kawan sudah mulai gusar dan marah sekali karena bosan dan kesal pada dreba yang sudah ingkar janji. Akhirnya setelah tiga jam kami menunggu dengan sabar dan penuh kekesalan kreta yang akan membawa kami ke Asia datang juga, kami sangat senang sekali dan antusias. Tepat jam dua kami langsung menyerbu kreta, berlari dan berebutan tempat duduk mencari tempat duduk yang selesah13. Saking bersemangatnya kami berlari dan berebut tempat duduk. Kawanku, Emylia nasi dan mie gorengnya terjatuh ke tanah dia sangat over dan tidak bersabar selain itu dia juga sibuk menelepon kawanya. Sehingga terjadilah hal tersebut, kejadian yang agak memalukan bagi Emiylia karena di situ banyak orang yang melihat. Dengan malu-malu dia memungut tempat nasi dan mie gorengnya. Mukanya sangat merah dan bersedih. Untunglah wadah dan kompek14nya tidak pecah dan tidak berhambur sehingga masih bisa diambil dan di makan.
Dalam perjalanan kami tertawa-tawa dan sambil mengobrol sehingga suasananya tambah ramai dan bising sekali di dalam kereta. Kereta mengikuti jalan pintas yang bisa tembus ke Ladang Pahang 3 menyusuri pohon-pohon kelapa sawit yang sudah tinggi, memang antara Ladang Pontian Fico dan Pahang 3 bersebelahan meski bukan satu group tapi keduanya masih di wilayah Kinabatangan. Kami semua asyik mengobrol, bercanda-canda dan tertawa dengan ceria. Namun, tiba-tiba kereta yang kami tumpangi berhenti mendadak dan berjalan meliuk-liuk. Kami sangat kaget dan bertanya-tanya tentang apa yang terjadi, aku dan si Julius saling berpandangan. Kami merasa bingung dengan kejadian tersebut karena perjalanan kami masih jauh dan baru setengah perjalanan. Apalagi kereta berhentinya di tengah jalan dan jauh sekali dari perumahan pekerja, suasananya sepi dan terdengar suara-suara binatang hutan.
“wah….. ada apa ini?” Tanya si Julius. “tidak tahu aku” jawabku sambil menggelengkan kepala.
Sesaat kemudian pemandu kereta pun turun membuka pintu dan menutupnya dengan keras “bluk…..” seperti dibantingnya.
Kami sangat kaget dan terheran-heran kenapa pemandu itu berlaku seperti itu.
“Hoy budak-budak…..!!! turun dulu kalian, keretanya pancut” kata sang pemandu.
Akhirnya kami semua turun dari kereta namun tiba-tiba cuaca berubah mendung dan akhirnya turun hujan. Kami semua berhambur mencari tempat yang teduh, bingung mencari tempat, kami akhirnya memilih berlindung di bawah pohon. Alhamdulillah hujan tidak terlalu deras dan setelah sepuluh menit hujan pun reda. Dreba kereta berusaha memperbaiki dan mengganti tayar kereta, kami semua hanya bisa melihat saja karena kami masih belum mampu berbuat apa-apa. Kulihat jam di handponeku menunjukan jam 02:50, akhirnya proses penggantian tayar15 sudah selesai kami berlarian memasuki kereta, dan perjalanan pun dilanjutkan.
Kami asyik berbual-bual dan bercanda-canda, aku melihat-lihat keluar kereta memandangi pohon-pohon kelapa sawit yang seolah-olah berlari dengan cepat, mereka bergerak meninggalkan kami kearah belakang, mataku mengikuti mereka sampai tak terlihat lagi. Suasana makin gelap karena cuaca mendung ditambah lagi pohon kelapa sawit yang sudah menjulang tinggi, mungkin sudah berumur 20-25 tahunan menambah suasana yang menyeramkan. Kereta melaju dengan kecepatan tinggi, kami bergoyang-goyang dan kadang terangkat dari kursi dikarenakan jalan yang dilalui tidak rata dan terbuat dari tanah dan batu saja. Keadaan ini bisa saja membuat para penumpangnya mabuk karena perutnya terasa di aduk-aduk. Aku terus memperhatikan jalan-jalan yang dilalui, semuanya terlihat sama dengan suasana ketika kami mulai masuk ke ladang Pahang 3 ini. Aku mulai merasa gelisah dengan kondisi tersebut, jalan-jalan yang dilalui seperti labirin dan terasa berputar-putar saja disitu.
Akhirnya cikgu Dedy terdengar bertanya kepada pemandu “bang, betulkah jalannya kesini? Sepertinya kita hanya berpusing-pusing saja dari tadi” .
“waduh…. Saya juga bingung ini cekgu, saya belum pernah limpas jalan kesini” jawab sang pemandu.
Kami semua sangat kaget mendengar hal itu, rupanya dreba itu tidak tahu jalan masuk ke asia dia hanya menduga-duga saja. Kami semua menjadi sangat takut dan resah, entah apa yang akan terjadi karena kami sudah tersesat dan tidak tahu hendak dibawa kemana.
Setelah beberapa lama kemudian kami berputar-putar terlihat ada seorang mak cik yang sedang memungut biji sawit. Dreba pun menghentikan keretanya dan bertanya kepada mak cik16 tersebut.
“permisi mak cik….!!! Boleh kah saya Tanya? Kemanakah jalan menuju ladang asia?” pemandu bertanya pada makcik sambil tersenyum.
“saya tidak tahu de…” jawab mak cik.
Akhirnya dreba menancap lagi gas kreta, kami semua ketakutan dan bingung tak tau mau berbicara apa.
      Satu jam kami berpusing-pusing17 dan melaju dengan kencang terlihat ada sebuah plang berwarna biru tulisanya masih samar. Setelah kami mendekat ternyata tulisannya menunjukan arah menuju ladang Asia Oil Palm 2. Kami sangat gembira dan merasa lega karena akhirnya kami terlepas dari kesesatan perjalanaan. Kereta melaju dengan kencang, menghempas tanah berdebu dan menerbangkanya ke udara. Sekitar jam 04.25 kami sampai di asia. Akhirnya kami sampai juga di ladang asia dengan selamat, semoga kami bisa mengikuti ujian dengan mudah dan perjalanan yang mengesankan semoga menjadi bahan pelajaran dan mendapatkan hikmah. Pengalaman ini akan senantiasa tersimpan dalam memoriku “perjuangan mengikuti ujian paket A”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar