Rabu, 11 Juli 2012



“Biawak oh…Biawak”
Jusman Anuar
Karya : Jusman Anuar
Editor : Haris Cempaka
Siswa SMP Terbuka
CLC Asia Oil palm 2
TKB Pontian Fico

“Mak, mana pancing punyaku…..?, dulu aku simpan diatas lemari, kok sekarang tidak ada?” teriaku dari kamar. Emak tidak menyahut, dia sedang asyik memasak didapur. “maaaaak…..!!! mana pancingku maaaak….!!!??” aku berteriak kembali memanggil emak yang tidak menyahut pertanyaanku, padahal aku sudah cukup kencang memanggilnya.
“cari Saja di kamar, mungkin terselip” kata ibu berteriak.
“tidak ada….!!!” Aku agak kesal karena ibu tidak membantuku mencari alat pancingku. “cari dulu yang betul sayang……!!!, ibu sedang memasak dulu, nanti gosong lagi makanannya” kata ibu.
          Aku mencari ke setiap sudut kamarku, diatas lemari, di bawah ranjang, di pojok-pojok kamar. Tetapi tetap saja alat pancingku belum aku temukan. 
“carilah di tempat lain sayang……!!! Mungkin kamu lupa menyimpannya” kata ibu menyarankan. 
           Karena tidak kutemukan di kamar aku akhirnya mencari di dapur, ternyata pancing ku ada di balik lemari tempat penyimpanan alat-alat makan. 
           “sudah ada bu….!!!, aku pergi memancing dulu ya….!!!” 
           Akupun pamit sama ibu, “iyah, hati-hati sayang jadangan terlalu sore pulangnya yach” kata ibu mengingatkan. 
           “iya bu….!!!” 
           Aku keluar rumah menghampiri temanku yang sudah menunggu lama diluar ketika mengajaku memancing ke sungai. Temanku ini namanya Julius, ia baik dan lucu. Kami pergi berdua menjemput si aswan, ketika sampai di rumahnya Aswan sudah siap dengan alat pancingnya. Kami bertiga berangkat kesungai, sambil bercanda dan mengobrol kesana-kemari. Tidak terasa 30 menit kami berjalan menyusuri jalan setapak melintasi perkebunan kelapa sawit yang sudah tinggi, mungkin sekitar 15-20 meter tingginya. Banyak hewan-hewan yang terlihat di sini, ada burung bangau, tikus, biawak, burung-burung dan serangga. Semuanya berpadu dalam harmoni suara alam yang membuat hati terasa tenang dan bebas. Aku hirup udara sore yang segar, ku tarik nafas dalam-dalam 
            “ahhhhhhhh…..segarnya”. namun tiba-tiba seekor biawak yang sangat besar lewat di depan kami. 
            “wey….wey….. awas ada biawak, ayo laaaaarriiii…..!!!” si Aswan berteriak kencang sekali. 
            “aaaaaaaa…..aaaaaa….aaaaaa” kami semua berhambur dan lari terbirit-birit melihat biawak sebesar badan kami. 

1 komentar:

  1. hehe lucuu,,natural sekali
    jngn biarkan mutiara-mutiara bangsa ini terkurung dalam kerangnya..
    semangat buat tmn2 u/ mendidik anak2 bangsa, mengantarkan mereka menuju kesuksesan.

    BalasHapus