Rabu, 24 April 2013

cerpen, "Kisah Misteri Hantu Perakang yang berasal dari Suku Bugis"



Karya : Aswan 
Siswa SMP Terbuka 
CLC Pontian Fico- Kelas 8          
        
  Misteri Hantu Perakang

         Hari yang paling menyenangkan bagi anak-anak sekolah, ialah waktu hari libur tiba. Libur selama sebulan, dan semua anak-anak asrama pulang ke  rumahnya masing-masing, ada yang tinggal di perkampungan dan ada yang tinggal di Kota. Uchop salah satu anak SMP yang tinggal di Kota, yang jauh dari perkampungan. Uchop berharap libur kali ini memberi makna dan manfaat kepada Uchop. Rasa Gembira di hati Uchop masih masih berkobar-kobar karena Ibu Uchop sedang hamil delapan bulan dan tinggal menunggu beberapa minggu saja lagi, Ibu Uchop akan melahirkan.
        Ibu Uchop bernama Siti, Uchop adalah anak pertama yang sudah lama menunggu adik. Ibu Uchop sudah tiga belas tahun tidak mengandung.
       Uchop pulang ke Kampungnya tidak sendirian tapi bersama sahabat-sahabatnya yang tinggal di Kota, sahabat  Uchop yang bernama Samsul dan Andi. Samsul dan Andi tidak pernah ke  kampung karena keluarga dan saudara-saudara mereka semua tinggal di Kota besar. Jadi ini kesempatan Uchop untuk membawa sahabat-sahabatnya merasakan hidup di perkampungan yang jauh dari Kota. Perjalanan dari Kota ke Kampung mengambil waktu 10 jam. Jadi Uchop dan sahabat-sahabatnya naik bus yang mempunyai Fasilitas mewah agar tidak membosankan. Yang membuat Uchop khawatir adalah sahabat-sahabatnya tidak pernah hidup di  perkampungan, adakah sahabat-sahabat Uchop akan terbiasa?.
       Tetapi Uchop merasa gambira karena bisa bersama-sama berlibur dalam kehidupan perkampungan dengan sahabatnya. Sebelum pulang kampung Uchop, Samsul dan Andi sibuk mengemasi barang-barang keperluan mereka masing-masing. Kepulangan Uchop ke Kampungnya tidak di ketahui oleh orang tuanya, Uchop sengaja tidak ingin memberitahu tentang libur kali ini. Karena Uchop ingin memberi kejutan kepada orang tuanya dengan membawa dua orang sahabatnya. Ayah Uchop adalah seorang petani, namanya Basri. Dan dari hasil bertanilah Uchop bisa sekolah. Karena ayahnya tidak mau Uchop hidup seperti ayahnya, hanya seorang petani seumur hidup. Jadi ayah Uchop rela bekerja seharian demi anaknya,  dengan harapan suatu hari nanti Uchop bisa mengubah nasib keluarganya. Kehidupan keluarga Uchop di kampung serba kekurangan, kadang makan saja susah apalagi sekolah.
Di kampung Uchop Hanya ada sekolah TK, dengan di kelilingi hutan rimba yang jauh dari Kota. Setelah tamat TK , Uchop sempat tidak bersekolah selama satu tahun  karena ayah dan ibu Uchop bingung harus mencari sekolah dasar (SD) yang terdekat dengan kampung mereka. Dan akhirnya ayah Uchop terpaksa membawa Uchop ke kampung sebelah, sekaligus kampung paling dekat dengan kampungnya. Perjalanan dari kampung Uchop ke kampung sebelah menghabiskan masa 3 jam untuk sampai. Sesampai di kampung Polewali, Uchop merasa ada yang aneh dengan  kampung tersebut. Perkampungan yang sangat sunyi dan menyeramkan. Saat itu Uchop masih kecil dan tidak tahu apa-apa. Tiba-tiba Uchop melihat  seorang nenek tua, lalu Uchop menanyakan hal tersebut kepada ayahnya.
 “Ayah, lihat tidak nenek tua itu?” tanya Uchop dengan rasa ingin tahu.
 “Mana?  Ayah tidak lihat!”, jawab ayah Uchop dengan rasa keheranan.
 “Itu, nenek tua itu memanggil Uchop  ayah!”
 “ Ah, kamu ini Uchop ada-ada saja, mungkin itu hanya halusinasi kamu saja!”
Uchop merasa sangat heran kenapa ayahnya tidak bisa melihat apa yang ia lihat. Tiba-tiba Nenek tua tersebut menghilang, dan Uchop merasa sangat kaget dan heran. Lalu ia pun menanyakan lagi hal tersebut pada ayahnya.
 “Ayah...ayah, mana Nenek tua yang tadi ada di situ?”
 “Nenek yang mana? Dari tadi ayah tidak melihat siapapun disana termasuk nenek tua yang kamu  katakan.” Jawab ayah Uchop dengan suara yang agak lantang.
 “Tapi tadi,........”, belum sempat Uchop melanjutkan kata-katanya, ayah Uchop langsung memotong apa  yang Uchop ingin katakan.
 “Sudahlah, ayah kan sudah katakan itu hanya halusinasi kamu saja. Begini saja, nanti ayah tanya sama paman Saiful  adakah nenek tua yang tinggal di kampung ini. Sekarang sudah larut malam, kita harus bergegas sampai di rumah paman Saiful.” Kata pak Basri sambil mempercepat langkahnya.
       Sekitar jam 9 malam mereka sampai  ke rumah paman Saiful. Paman Saiful adalah adik ayah Uchop, dan paman Saiful baru saja kehilangan istrinya. Kematian istri paman Saiful masih menjadi misteri sampai sekarang. Istri paman Saiful mati  dengan sangat mengenaskan dan sampai sekarang masih jadi teka-teki bagi orang kampung karena kematian istri paman Saiful terjadi ketika mau melahirkan anak pertama.
      Paman Saiful tinggal bersama istrinya, dan setiap rumah berjarak 10 km dengan rumah yang lainnya. Ketika istri paman Saiful mau melahirkan kira-kira sekitar jam 12 tengah malam, keadaan saat itu sangat panik karena ini adalah pertama kalinya paman Saiful mengalami hal ini. Lalu paman Saiful meninggalkan istrinya di rumah seorang diri, paman Saiful bergegas pergi ke rumah dukun  kira-kira jaraknya 15 km.  Sesampainya paman Saiful di rumah dukun tersebut, paman Saiful langsung mengetuk pintu  sekuat mungkin.
 “tok,tok,tok, nek Kiah, nek Kiah”,Paman Saiful berteriak sekeras-kerasnya.
 “Ada apa nak Saipul ? mengapa malam-malam seperti ini kerumah nenek wajah kamu pun panik lagi, ada apa nak?” kata nenek Kiah.
 “Nek Kiah tolong istri saya nek, istri saya mau melahirkan....!”, jawab paman Saiful dengan wajah serius dan panik.
 “Astaga!, mengapa  kamu tinggalkan istri mu sendiri nak?” nenek Kiah merasa khawatir.
 “Nek Kiah, cepat! Kita sudah  tidak punya waktu lagi.” Kata paman Saiful pada nek Kiah.
        Paman Saiful pun berjalan secepat mungkin, diikuti dan disusul oleh nek Kiah yang sudah tua dengan nafas terengah-engah. Sesampai paman Saiful dan nek Kiah di depan rumah, terdengar suara orang menjerit. Dan ternyata orang itu adalah istri paman Saiful. Paman Saiful dan nek Kiah pun langsung  berlari masuk kerumah paman Saiful. Sesampai saja di dalam rumah, ternyata pintu kamar terkunci, lalu paman Saiful pun mendobrak pintu kamar sehingga pintu pun terbuka dan paman Saiful melihat seorang sosok yang berbaju putih di penuhi darah,lalu paman Saiful pun segera berlari ke dapur untuk mengambil parang lalu mengejar dan melempar parang tersebut ke arah orang yang berbaju putih tadi, parang tersebut mengenai kaki kiri orang tersebut. Setelah itu, orang tersebut terbang dan menghilang. Paman Saiful dan nek Kiah pun langsung berlari melihat keadaan istri paman Saiful. Tetapi sudah terlambat,  istri paman Saiful sudah mati dan keadaannya sangat mengenaskan. Perutnya terobek-robek seperti di robek binatang buas. Istri dan anak  paman Saiful  tidak terselamatkan.
      Setelah kejadian tersebut banyak orang yang mengatakan bahwa orang yang paman Saiful dan nek Kiah lihat itu adalah hantu perakang.
      Perakang adalah manusia jadi-jadian, separuh manusia dan separuh hantu dan jika mereka menjadi perakang semua itu di luar kesadaran orang itu. Hal itu terjadi diakibatkan oleh orang-orang yang mengamalkan ilmu hitam, lalu melanggar pantang larang ilmu hitam tersebut. Jadi sebagai perjanjian  mereka harus menjadi separuh manusia dan separuh hantu . siang menjadi manusia  dan di malam hari menjadi perakang yang memburu mangsa. Perakang lebih suka ibu-ibu yang sedang hamil dan dan bayi yang baru lahir. Perakang bisa mencium darah dari jarak jauh sekalipun. Itulah kerja perakang setiap harinya.
     Sulit untuk di percaya tapi itulah banyak kisah tentang hantu tersebut, misteri hantu perakang menjadi buah bibir penduduk kampung paman Saiful pada waktu itu. Banyak orang yang mengatakan bahwa nenek Ida lah yang menjadi perakang tersebut. Karena setelah kematian istri paman Saiful, nenek Ida tidak pernah keluar rumah. Dan cucu nenek Ida bilang kaki kiri nenek Ida terluka karena itulah nenek Ida tidak pernah keluar rumah lagi. Jadi paman Saiful teringat waktu dia melemparkan parang itu, terkena kaki kirinya juga .paman Saiful tidak bisa berbuat apa-apa, bisa dipercaya bisa tidak mungkin sudah ajal, istrinya.
    Tidak semudah itu dimaafkan kejadian-kejadian aneh sering terjadi ,setelah kematian istri paman Saiful , anak baru lahir mati yang mengenaskan ketika ada bekas tangan di leher dan badan berwarna biru-biru banyak yang mengatakan ini kelakuan parakang ,tapi antara percaya atau tidak percaya . Nenek ida sekitar berumur 70-an pernah memberitahu cerita hidupnya ketika masih muda , nenek ida mengaku pernah mengamalkan ilmu hitam tujuannya ialah untuk memikat lelaki yang dia cintai dan cepat kaya raya , tetapi dengan perjanjian  kalau dia melanggar peraturan-peraturan yang di beri, dia akan berubah menjadi manusia jadi-jadian seumur hidup. Tetapi apa yang berlaku di luar kesadaran nenek ida . dia sama sekali tidak merasa apa-apa ketika menjadi perakang.
   Selama enam tahun Uchop tinggal bersama paman Saipul, bermacam-macam kejadian aneh yang terjadi, karena Uchop masih anak (SD) jadi Uchop tidak terlalu berpikir tentang misteri hantu parakang . apa yang membuatkan Uchop merasa kebingungan karena , pada suatu hari , apa bila Uchop dan paman Saiful pergi ke mesjid untuk sholat berjamaah Uchop teenampak nenek ida yang sedang duduk di dalam mesjid berada di baris hadapan . Uchop berkata kepada paman Saiful “ paman....,kok hantu bisa masuk mesjid sih...?
   “Uchop...kamu jangan sembarangan kalau berbicara, nenek ida itu juga manusia seperti kita, kita tidak ada hak untuk menghakimi orang dan kalau memang nenek ida itu hantu mana mungkin bisa masuk mesjid  kita sebagai manusia harus saling menghormati satu dengan yang lain. ...yah,, ! Kalau memang nenek ida itu benar-benar  hantu parakang seperti yang kamu berbicara tadi., itu semua terjadi di luar kesadarannya“. Jawab paman Saiful dengan penuh penjelasan .
 “Tapi kata orang-orang, nenek Ida itu ke mesjid bukan untuk beribadah tapi untuk menutupi kesalahannya” kata Uchop sambil menatap paman Saiful.
“Yah udah, terserah kamu saja. Tapi ingat hanya Allah swt, yang maha mengetahui segalanya, jadi paman minta sama Uchop jangan pernah ngawur kalau berbicara. Nanti di dengar lagi sama nenek Ida, pasti akan menjadi masalah besar. Lagipula kita tidak punya bukti yang kuat, jadi kita tidak bisa menuduh nenek Ida sembarangan. Perakang itu ada yang baik ada yang jahat.” kata paman Saiful menasihati Uchop.
Tiba-tiba nek Ida datang menghampiri Uchop dan paman Saiful.
“Assalamualaikum!”
“Wa’alaikumsalam”
“Wah, anak siapa ini nak Saipul?”tanya nenek Ida dengan penasaran.
“Oh ini keponakan saya, dia baru sebulan tinggal di sini nenek Ida namanya Uchop. Dia tinggal bersama saya. Uchop, ayo salam sama nenek Ida!” jawab paman Saiful sambil menyuruh Uchop menyalami nenek Ida.
     Dengan rasa ketakutan Uchop pun menyalam nenek Ida dengan memandang kearah lain, lalu segera berjalan ke mesjid.
    Itulah pertama kalinya Uchop melihat nenek Ida dari dekat, dan Uchop merasa bahwa nenekk Ida hampir mirip dengan orang tua yang Uchop pernah lihat saat pertama kali datang ke kampung paman Saiful. Uchop masih sering mengingat saat ia pertama kali datang ke kampung paman Saiful dan ia masih merasa heran dan bingung mengapa ia bisa melihat nenek tua itu, sedangkan ayahnya tidak bisa melihat apa  yang ia lihat. Itu adalah pengalaman yang paling aneh yang pernah di alami Uchop dan sampai sekarang hal itu masih menjadi tanda tanya untuknya.
     Itulah pengalaman masa  kecil Uchop yang masih menghantui pikirannya sampai sekarang. Tapi Uchop tidak pernah menceritakan tentang hantu perakang kepada teman-teman atau sahabatnya, malahan Uchop berpikir bahwa di zaman sekarang hantu itu sudah tidak wujud.
     Sudah 2 tahun Uchop sekolah di Kota dan belum pernah pulang ke Kampungnya. Uchop merasa sangat rindu dengan kampung halamannya, dan ia selalu mengingat sawah-sawah di kampungnya yang sangat indah. Biasanya, setiap libur semester ayah dan Ibunya yang datang menjenguk Uchop, tapi kali  ini beda karena Uchop sendiri yang akan pulang ke Kampungnya dengan membawa dua orang sahabatnya. Yang membuat Uchop bertambah senang lagi karena sebentar lagi ia akan mempunyai adik setelah sekian lama menantikan adik.
    Setelah sekian lama duduk di dalam bus, akhirnya  mereka sampai juga di terminal desa Bone, tepat jam 09.00 malam. Karena hari sudah larut malam, Uchop dan sahabat-sahabatnya terpaksa berjalan kaki sampai di rumah Uchop karena kendaraan di malam hari  susah untuk di cari. Perjalanan dari terminal ke rumah Uchop kira-kira mengambil waktu 1 jam lebih.
     Di tengah perjalanan Uchop banyak  bercerita tentang kampungnya yang aman, damai dan sejahtera jauh dari kota. Yang ada hanya sawah, hutan, hewan ternak dan lain-lain lagi. Yang paling menyenangkan lagi di tengah hutan ada air terjun yang sangat indah. Mendengar cerita Uchop, Samsul dan Andi merasa tidak sabar untuk sampai ke kampung Uchop, apalagi ini pertama kali Samsul dan Andi pergi ke kampung yang jauh dari kota. Dengan rasa tidak sabar untuk menikmati pemandangan-pemandangan indah yang ada di kampung Uchop.
“Uchop, di kampung kamu ada setan nggak?” tanya Samsul.
“Woi! Kamu  ini ada-ada saja Sam, zaman sekarang mana ada setan. He...he...”  jawab Andi sambil mentertawakan Samsul
“Ada!!!” jawab Uchop dengan suara yang agak keras
“Apa??” !!! “tanya Samsul dan Andi serentak .
“iya,, macam-macam setan ada “ tambah si Uchop ..
“ihhhh.........biar bener..!! kamu ini Uchop bikin takut aja deh” Suara Andi dengan agak tipis dengan wajah ketakutan .
“ iya ada itu hantunya ..arhh...lari” Uchop menakut-nakuti sahabatnya .
“arrhhhh.................!!!”teriak Andi dan Samsul.
“sudah- sudah .........aku Hanya iseng aja kok.. he he he.” Uchop ketawa terbahak-bahak..
Mereka berjalan agak cepat karena Uchop merasa agak seram, hanya suara hentakan kaki mereka yang kedengaran. tiba-tiba Uchop berhenti, Samsul dan Andi pun ikut berhenti.
“Ada apa Uchop kok berhenti.? Kamu ni ada-ada saja deh ...” tanya Samsul .
“Iya Uchop ada apa sih? Kok bengong?”, sapa Andi.
“ushhhhh diam, kamu dengar nggak apa yang aku dengar “ tambah Uchop.
“Emangnya kamu dengar apa sih.? Dari tadi aku nggak dengar apa-apa” ujar Andi.
“iya .... aku tau kamu hanya mau nakut-nakuti kami kan ?”, tanya Samsul yang merasa Uchop hanya menakut-nakuti saja.”
“nggak .! kali ini aku tidak main-main , aku mendengar sesuatu”, kata Uchop.
“ih......Uchop kamu dengar apa-an sih.? Jangan main-main loh kita Hanya bertiga di sini” Andi tambah merasa ketakutan.
“ Aku terdengar suara bayi menangis”, bulu kuduk Uchop semakin merinding .
“Bayi menangis...., kata ibuku, kalau ada suara bayi menangis  terdengar, berarti”...Samsul tambah mengharukan suasana.
“Berarti .............PONTIANAK..........ARHHHH..........”
                   Mereka bertiga berlari secepat mungkin, tanpa menoleh kebelakang. Setelah selesai berlari akhirnya kampung Uchop kelihatan dari jauh. Lampu-lampu rumah sudah terlihat dengan jelas, Uchop merasa gambira karena sudah dua tahun Uchop tidak pulang ke kampung. Sambil berjalan Andi memuji –muji kampung Uchop dan dia merasa liburannya kali ini paling bermakna dalam hidupnya. Selalunya kalau libur semester Andi pergi ke luar negri seperti Korea ,Jepang, China, Amerika  dan banyak lagi. Sambil berjalan Samsul melihat ke kiri dan ke kanan tiba-tiba Samsul melihat ada sesuatu ,lalu bertanya kepada Uchop.
“Uchop kok ada kuburan di kawasan sini .???” tanya Samsul.
“aku jugak nggak tau, dua tahun yang lalu di kawasan ini Hanya ada pohon pisang dan rumput ilalang.” Jawab Uchop dengan rasa penasaran.
“Uchop rumah kamu di mana sih? Aku udah capek nih!!!” Tanya Andi yang sedang lelah karena lari.
“Nah, itu dia rumahku! Alhamdulillah akhirnya sampai juga.”
Sesampainya Uchop dan sahabatnya di rumah, Uchop mengajak sahabatnya mandi dan kemudian baru makan. Ibu dan Ayah Uchop sangat senang karena anak sulungnya pulang liburan di kampungnya tahun ini. Karena tentu saja ayah Uchop tidak bisa melawat Uchop ke kota karena ayah Uchop harus menjaga ibu Uchop yang sedang hamil anak kedua dan diperkirakan adik Uchop adalah perempuan. Uchop sangat senang mendengar berita tersebut karena Uchop sudah lama ingin mempunyai  adik perempuan.
   Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat sudah dua minggu mereka berada di kampung Uchop. Uchop membawa sahabat-sahabatnya  berjalan-jalan keliling sawah, mandi di air terjun, memancing dan membantu ayahnya menanam padi di sawah. Samsul dan Andi merasa sangat senang dan merasa bahwa liburan kali ini merupakan libur yang paling seru yang pernah mereka alami.
   Uchop masih tertanya-tanya tentang kuburan yang ada di pinggir jalan. Lalu ia pun menanyakan hal ini kepada Ibunya.
 “Ibu, seingat Uchop dua tahun yang lalu di pinggir jalan di sebelah kiri sana Hanya ada pohon-pohon  pisang dan rumput ilalang. Kok, sekarang ada banyak kuburan? Ada kuburan anak-anak dan juga orang dewasa. ”
 “Oh iya, Ibu lupa memberitahu kamu, dua tahun yang lalu kematian di kampung kita meningkat, termasuk bibi kamu yang sedang hamil!, Bibi kamu meninggal karena di makan perakang. Saat bibi kamu mau melahirkan, paman kamu pergi mencari dukun. Dan  ketika dukun tersebut sampai di rumah,dukun tersebut langsung menutup pintu kamar selama berjam-jam. Paman mu menjadi curiga, lalu paman mu mendobrak pintu kamar, dan apa yang paling menyedihkan lagi bibi kamu meninggal dalam berlumur darah , dan bayi bibi kamu berada di tangan dukun itu. Bayi itu sudah tidak bernyawa lagi. Dan kematian bibi kamu pun menjadi buah bibir orang kampung di sini. Anak-naka yang masih balita pun banyak yang menjadi mangsa perakang ”, jelas Ibu Uchop tentang  peristiwa yang terjadi selama dua tahun yang lalu.
 “jadi Bu, siapa nama Dukun itu” tanya Uchop
 “Nenek Ida.” Ibu menjawab sejelas-jelasnya.
 “Apa???” Uchop kaget mendengar nama Nenek Ida.
 “Iya, Nenek Ida! Emangnya kamu kenal??”tanya Ibu Uchop dengan rasa penasaran.
 “Tidak  Bu, Hanya bertanya saja.” Uchop sengaja tidak memberitahu Ibunya karena Uchop takut kalau-kalau Ibunya  khawatir tentang  hantu perakang.
          Mulai saat itu Uchop lebih berhati-hati karena yang tahu nenek Ida itu perakang hanya Uchop. Uchop banyak tau tentang nenek Ida melalui paman Saiful. Tapi kata Paman Saiful bisa percaya bisa tidak. Tapi Uchop percaya bahwa nenek Ida itu Perakang.
        Pada suatu hari saat Uchop dan sahabat-sahabatnya berjalan-jalan keliling kampung, Uchop bertemu dengan nenek Ida yang sedang berjalan sendiri.  Uchop pun memberanikan diri untuk menyapanya.
 “Woi, perakang mengapa kau tidak henti-hentinya mengganggu kampungku. Gara-gara kau penduduk di kampung ini jadi tidak aman.” Ujar Uchop
Tapi nenek Ida tidak perduli dengan apa yang di katakan oleh Uchop, ia terus saja berjalan tanpa menghiraukan keberadaan Uchop dan sahabatnya. Sahabat-sahabat Uchop tidak menggetahui apa pun tentang perakang, Uchop sengaja tidak ingin memberitahukan pada mereka karena Uchop tidak ingin sahabatnya merasa takut tinggal dikampungnya.
Tiga hari sebelum Uchop kembali ke kota, pada malam hari ayah Uchop ingin pergi ke kedai yang agak jauh dari rumahnya. kira-kira kalau berjalan mengambil masa 20 menit. Ayah Uchop membawa Samsul dan Andi yang masih ingin merasakan suasana kampung di waktu malam jadi hanya Uchop dan ibu yang berada di rumah. Tiba-tiba ibunya menjerit” tolong.........!!!!” Uchop terus berlari ke arah si ibu , dan ternyata si ibu mau melahirkan . Uchop mulai panik dan tak tau mau berbuat apa.?
“Apa pun yang terjadi, Uchop tidak akan tinggalkan ibu”. Uchop mulai berteriak “.....tolong......tolong............tolong........tolong.”
Tiba-tiba ada suara datang dari depan
“ Assalamualaikum.”
  Uchop sangat terkejut melihat siapa yang datang. Rupa-rupanya nenek ida .
“cucu .... ibu kamu mau melahirkan biar nenek yang tolong” ujar nenek Ida sambil mendekat .
“jangan !!!! kalau nenek mendekat aku akan berteriak” Uchop sangat marah sambil memegang ibunya .
Nenek ida langsung menolak Uchop dan menarik ibunya ke dalam kamar. Uchop  pun lari ke dapur mengambil parang dan terus menuju ke kamar, tetapi kamar terkunci , Uchop berusaha membukanya , tiba-tiba Samsul, Andi dan ayah Uchop datang lalu Uchop memberitau ayahnya di dalam ada nenek ida dan ibunya. Uchop Samsul, Andi ,dan ayahnya menolak pintu sampai terbuka .tapi sudah terlambat ibu Uchop sudah tidak tertolong ,dan nenek ida masih di tempat kejadian dan menganggap semua ini adalah musibah. parang yang Uchop pegang langsung dilemparkan ke arah nenek ida dan terkena perut nenek Ida ,dan akhirnya nenek Ida pun mati.
Apa yang Uchop takut kan terjadi ,dan masa depan Uchop hancur karena Uchop kena hukuman gantung sampai mati karena telah membunuh nenek Ida.

T   A   M   A   T



3 komentar:

  1. Luar biasa, anak didiku sudah pandai menulis. mantaps. malah aku yang belum xixixixixixi semoga bisa jadi motivasi dech

    BalasHapus
  2. makasih cikgu,,,, cikgu lah yang terbaik... tanpa guru siapalah kami..
    terima kasih karena selalu memberi semangat dan motivasi kepada kami yang bersekolah di smp terbuka clc fico.somoga kami bisa jadi yang terbaik di antara yang terbaik, amin....
    jasamu kan selalu kami kenang...

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum salam singgah d blog ini.. Menarik ceritanya..
    Http://cinta5november.blogspot.com

    BalasHapus