“PERJUANGAN
MENGIKUTI UJIAN PAKET A”
|
Aswan |
Pada suatu hari saya dan kawan-kawan
akan pergi ke ladang Asia untuk pengambilan ujian nasional Paket A pada tanggal
11-13 November 2010.
Di pagi buta aku dan adiku Asma
bersiap-siap menyiapkan keperluan selama tinggal di asia nanti, aku kemas
segala macam barang dengan rapi dan teliti dari mulai yang terkecil seperti
penghapus dan alat tulis yang lainya, baju ganti, obat-obatan dan makanan
ringan secukupnya tidak lupa aku juga membawa nasi buat makan ketika sampai
disana. Hari ini adalah tanggal 10 November 2010, saya dan kawan kawan di suruh
oleh cikgu1 Dedy menunggu di sekolah dan berkumpul disana menunggu
kereta yang akan membawa kami ke Asia. Jam 11.00 adalah waktu perjanjian kumpul
kami di sekolah. Karena menurut rencana
cikgu Dedy, jam 11.30 kereta akan berangkat. Kami semua sudah berkumpul
lengkap semuanya jam 11.00, kami semua berjumlah Sembilan orang, jadi sama
cikgu Dedy berjumlah sepuluh orang. Aku, Asma, Julius Thomas, Dedy Karolus, Jusman
Anuar, Juarna Asri, Emylia, Risna, Agus adalah pelajar yang akan mengikuti
Ujian Paket A. Aku dan kawan-kawan sangat senang sekali karena bisa mengikuti
ujian sehingga kami bisa melanjutkan kembali sekolah dan mendapatkan ijazah. Kami
sangat bersemangat sekali pergi bersekolah dan belajar bersama guru-guru
Indonesia. Selama ini Aku suka sekali memperhatikan sifat dan tingkah laku
orang lain termasuk kawan-kawanku yang selalu bersemangat.
Nah, sekarang aku akan jelaskan
bagaimana sifat-sifat kawanku di Fico yang pertama adalah Asma, dia adalah adik
kandungku dia cantik dan baik. Dia beruntung sekali masih bisa sekolah dengan
usia muda dan akhirnya bisa bersama-sama dalam satu kelas dengan ku. Selain
sekolah di SMP Terbuka dia juga sekolah di Bandar Lahad Datu bersama-sama
dengan Julius dan Dedy. Mereka belajar
di sekolah swasta yang biayanya sangat mahal dan mereka tinggal di asrama. Adiku ini sangat pandai mengemas2,
seperti merapikan rumah, baju-baju dan termasuk persiapan untuk ke asia. Namun
dia mempunyai sifat kurang baik dia anaknya cengeng dan sangat kuat membebel3.
Amylia dia adalah kawanku yang
spoting4, selalu tertawa dan getek5. Dia sealu ceria dan
mudah akrab meski dia kadang bersifat kekanak-kanakan, celeda6 dan
kadang lupa diri. Ketika tertawa dia selalu berlebih-lebihan dan bercandanya
suka lupa diri. Dia memiliki rambut lurus dan pendek.
Juarna dia memiliki rambut panjang dan
bergelombang karakternya berbeda dengan Emylia dia tidak terlalu banyak berbicara
tetapi sangat kuat merajuk7. Dia merupakan anak yang cukup pintar,
mudah memahami dalam pelajaran.
Dan yang terakhir dari yang perempuan
adalah Risna dia sangat baik, memiliki sifat yang spoting dan mempunyai
pemikiran fositif, maksudnya tidak negative thinking atau selalu berprasangka
baik pada orang lain. Namun dia merupakan anak yang paling malas, cerewet dan
selalu over ketika berbuat sesuatu. Sekarang dia melanjutkan sekolah di Kampung
halaman yakni di Indonesia , sedangkan kami tetap bersekolah dan tinggal disini
di Pontian Fico di CLC Asia Oil palm 2.
Selain
yang perempuan aku juga mempunyai kawan laki laki yang pertama adalah Julius
dia seorang Kristen Katolik keturunan orang Nusa Tenggara Timur dia orangnya lucu suka menghibur dan bercanda.
Sehingga kami bisa tertawa bersama-sama. Sifat buruknya adalah suka menghina
dan mengolok orang lain mulutnya celupar8 dan suka menceritakan
kejelekan orang lain, ketika ia diolok oleh kawan-kawan suka diambil hati
padahal hanya bercanda.
Jusman, dia seperti samseng9
dan memang suka berlagak seperti samseng, dia juga keras kepala tidak mau
mendengar nasihat cikgu dan kawan-kawan, kalau berbicara sangat keras sehingga
membuat bising10 dia juga berpenampilan degil dan selalu membantah
kalau di ingatkan. Namun sebenarnya dia sangat baik hati dan selalu sayang sama
mama nya.
Dedy merupakan anak keturunan NTT
campuran Tana Toraja, dia lelaki yang paling tampan dianatara kami, dia pendiam
, pemalu dan rendah diri. Namun kadang ia suka berbicara kotor, tidak mau
bergaul dan terlihat sombong. Itulah karaktrer dan sifat-sifat kawan-kawanku,
kami selalu kompak dan bersemangat dalam belajar.
Nah sedangkan aku, namaku Aswan aku
adalah anak yang selalu ceria dan tertawa aku juga sangat spoting dan mau
mendengarkan nasihat orang lain. Tapi aku juga suka jail dan mengerjai
teman-temanku, kalau kawan-kawanku yang perempuan sedang pergi ke kedai aku
suka membuka tas-tas mereka dan yang paling lucu adalah ketika orang sedang
mandi aku suka melemparnya dengan telur dari atas sehingga terkena kepalanya
ha….ha….. lucu kan?
Jam menunjukan pukul 11.30 kereta
yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang, kami masih bercanda-canda dan
mengobrol kesana-kemari. Kami masih bersabar menunggu datangnya kereta, cikgu Dedi
terlihat menekan-nekan Handponnya berusaha menghubungi dreba11
kereta12. Kami mulai bosan menunggu dan kawan-kawan mulai merajuk
karena kretanya belum datang. Cikgu Dedy berusaha menenangkan dan meminta kami
untuk bersabar.
“cikgu..!!! mana ini kretanya lama
sekali dorang* datang…!!!” kata si Julius sambil marah-marah.
“iya cikgu, kita sudah lama sekali
ini menunggu, bosan lah cikgu…!!” sambung si Risna.
Lalu cikgu Dedi pun bercakap “
bersabarlah kalian, cikgu juga sudah berusaha menghubungi drebanya, tapi tidak
dijawab. Mungkin dia sedang ada masalah” . cikgu Dedy berusaha menasihati kami
dengan lembut dan sabar.
Jam pun terus berputar dengan lambat,
kawan-kawan sudah mulai gusar dan marah sekali karena bosan dan kesal pada
dreba yang sudah ingkar janji. Akhirnya setelah tiga jam kami menunggu dengan
sabar dan penuh kekesalan kreta yang akan membawa kami ke Asia datang juga,
kami sangat senang sekali dan antusias. Tepat jam dua kami langsung menyerbu
kreta, berlari dan berebutan tempat duduk mencari tempat duduk yang selesah13.
Saking bersemangatnya kami berlari dan berebut tempat duduk. Kawanku, Emylia nasi
dan mie gorengnya terjatuh ke tanah dia sangat over dan tidak bersabar selain
itu dia juga sibuk menelepon kawanya. Sehingga terjadilah hal tersebut,
kejadian yang agak memalukan bagi Emiylia karena di situ banyak orang yang
melihat. Dengan malu-malu dia memungut tempat nasi dan mie gorengnya. Mukanya
sangat merah dan bersedih. Untunglah wadah dan kompek14nya tidak
pecah dan tidak berhambur sehingga masih bisa diambil dan di makan.
Dalam perjalanan kami tertawa-tawa
dan sambil mengobrol sehingga suasananya tambah ramai dan bising sekali di
dalam kereta. Kereta mengikuti jalan pintas yang bisa tembus ke Ladang Pahang 3
menyusuri pohon-pohon kelapa sawit yang sudah tinggi, memang antara Ladang
Pontian Fico dan Pahang 3 bersebelahan meski bukan satu group tapi keduanya
masih di wilayah Kinabatangan. Kami semua asyik mengobrol, bercanda-canda dan
tertawa dengan ceria. Namun, tiba-tiba kereta yang kami tumpangi berhenti
mendadak dan berjalan meliuk-liuk. Kami sangat kaget dan bertanya-tanya tentang
apa yang terjadi, aku dan si Julius saling berpandangan. Kami merasa bingung
dengan kejadian tersebut karena perjalanan kami masih jauh dan baru setengah
perjalanan. Apalagi kereta berhentinya di tengah jalan dan jauh sekali dari
perumahan pekerja, suasananya sepi dan terdengar suara-suara binatang hutan.
“wah….. ada apa ini?” Tanya si
Julius. “tidak tahu aku” jawabku sambil menggelengkan kepala.
Sesaat kemudian pemandu kereta pun
turun membuka pintu dan menutupnya dengan keras “bluk…..” seperti dibantingnya.
Kami sangat kaget dan terheran-heran
kenapa pemandu itu berlaku seperti itu.
“Hoy budak-budak…..!!! turun dulu
kalian, keretanya pancut” kata sang pemandu.
Akhirnya kami semua turun dari kereta
namun tiba-tiba cuaca berubah mendung dan akhirnya turun hujan. Kami semua
berhambur mencari tempat yang teduh, bingung mencari tempat, kami akhirnya
memilih berlindung di bawah pohon. Alhamdulillah hujan tidak terlalu deras dan
setelah sepuluh menit hujan pun reda. Dreba kereta berusaha memperbaiki dan
mengganti tayar kereta, kami semua hanya bisa melihat saja karena kami masih
belum mampu berbuat apa-apa. Kulihat jam di handponeku menunjukan jam 02:50,
akhirnya proses penggantian tayar15 sudah selesai kami berlarian
memasuki kereta, dan perjalanan pun dilanjutkan.
Kami asyik berbual-bual dan
bercanda-canda, aku melihat-lihat keluar kereta memandangi pohon-pohon kelapa
sawit yang seolah-olah berlari dengan cepat, mereka bergerak meninggalkan kami
kearah belakang, mataku mengikuti mereka sampai tak terlihat lagi. Suasana
makin gelap karena cuaca mendung ditambah lagi pohon kelapa sawit yang sudah
menjulang tinggi, mungkin sudah berumur 20-25 tahunan menambah suasana yang
menyeramkan. Kereta melaju dengan kecepatan tinggi, kami bergoyang-goyang dan
kadang terangkat dari kursi dikarenakan jalan yang dilalui tidak rata dan
terbuat dari tanah dan batu saja. Keadaan ini bisa saja membuat para
penumpangnya mabuk karena perutnya terasa di aduk-aduk. Aku terus memperhatikan
jalan-jalan yang dilalui, semuanya terlihat sama dengan suasana ketika kami
mulai masuk ke ladang Pahang 3 ini. Aku mulai merasa gelisah dengan kondisi
tersebut, jalan-jalan yang dilalui seperti labirin dan terasa berputar-putar
saja disitu.
Akhirnya cikgu Dedy terdengar
bertanya kepada pemandu “bang, betulkah jalannya kesini? Sepertinya kita hanya
berpusing-pusing saja dari tadi” .
“waduh…. Saya juga bingung ini cekgu,
saya belum pernah limpas jalan kesini” jawab sang pemandu.
Kami semua sangat kaget mendengar hal
itu, rupanya dreba itu tidak tahu jalan masuk ke asia dia hanya menduga-duga
saja. Kami semua menjadi sangat takut dan resah, entah apa yang akan terjadi
karena kami sudah tersesat dan tidak tahu hendak dibawa kemana.
Setelah beberapa lama kemudian kami
berputar-putar terlihat ada seorang mak cik yang sedang memungut biji sawit.
Dreba pun menghentikan keretanya dan bertanya kepada mak cik16
tersebut.
“permisi mak cik….!!! Boleh kah saya
Tanya? Kemanakah jalan menuju ladang asia?” pemandu bertanya pada makcik sambil
tersenyum.
“saya tidak tahu de…” jawab mak cik.
Akhirnya dreba menancap lagi gas
kreta, kami semua ketakutan dan bingung tak tau mau berbicara apa.
Satu
jam kami berpusing-pusing17 dan melaju dengan kencang terlihat ada
sebuah plang berwarna biru tulisanya masih samar. Setelah kami mendekat
ternyata tulisannya menunjukan arah menuju ladang Asia Oil Palm 2. Kami sangat
gembira dan merasa lega karena akhirnya kami terlepas dari kesesatan
perjalanaan. Kereta melaju dengan kencang, menghempas tanah berdebu dan
menerbangkanya ke udara. Sekitar jam 04.25 kami sampai di asia. Akhirnya kami
sampai juga di ladang asia dengan selamat, semoga kami bisa mengikuti ujian
dengan mudah dan perjalanan yang mengesankan semoga menjadi bahan pelajaran dan
mendapatkan hikmah. Pengalaman ini akan senantiasa tersimpan dalam memoriku
“perjuangan mengikuti ujian paket A”